Sesekali boleh lah ya menulis hal yang berbeda. Setiap hari aku sangat sering menulis laporan, membuat cerita fiksi ataupun pengalaman menarik dan mengesankan buat aku, mungkin boleh ya aku sesekali menuliskan tentang diriku. Tentang Diriku? Ya, semacam menulis tentang apa yang di rasakan dan di pikirkan akhir akhir ini. Meskipun sebenarnya tidak ada yang tahu ada apa dengan aku, dan memang aku berharap seperti itu.
Ya memang aku hidup di dua alam yang berbeda. Alam nyata dan Alam maya. Alam nyata, dimana aku berjibaku dengan kehidupan nyata saat ini. Dimana aku terlibat dalam segala keras dan peluhnya kehidupan di dunia ini. Sedangkan di dunia maya, dunia bebas, dunia internet, social media dan semacamnya.
Di dunia nyata, aku sekarang menjadi seorang yang selalu terlihat ceria, tidak ada masalah, tidak pernah merasakan galau (?), senang bercengkarama dengan siapapun dan banyak lagi. Jujur, itu sebenarnya bukan aku banget, tapi aku sudah biasa menikmatinya.
Di dunia maya, aku menjadi seorang yang humoris, senang menulis hal hal yang terkadang konyol, bahkan sering membagikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang orang banyak (khususnya tentang masa depan, lebih khusus lagi jodoh). Selain itu, aku menjadi seorang yang jarang muncul, dan kalau muncul selalu penuh dengan tanda tanya. Jujur, ini sebenarnya bukan aku banget tapi aku sudah biasa menikmatinya, juga.
Adakah kesamaan dari dua hal diatas?
Sebenarnya, aku sekarnag menjadi seorang yang penuh dengan pencitraan. Wait, tahan dulu, pencitraan yng aku maksud di sini adalah, tidak pernah ada yang tau aku kenapa dan hanya aku dan Allah yang tau aku kenapa dan mengapa.
Kadang baik di dunia nyata maupun di dunia maya (lebih sering di dunia maya), aku melakukan dua hal yang bertolak belakang. Contoh, Update lagu yang melankolis dengan caption yang bahagia atau contoh di dunia nyata adalah aku bertemu orang orang dengan muka ceria padahal lagi sakit demam.
Tak ayal sebagian dari mereka menerka nerka, dari segala hal yang tak lakuin seperti itu
"Jan, lo galauan melulu sih perasaan"
"Yaelah zan galau mulu kamu"
"Mbok kamu ceria sedikit toh, muka kok melas mulu"
"Cari Pacar geh sana biar bisa lebih ceria"
Dan di sana aku hanya bisa tersenyum dan tertawa. Bukan tersenyum karena berusaha mencitrakan diriku bahwa aku tegar namun berasa tersinggung di dalam hati, tapi aku tersenyum karena bersyukur masih belum ada yang tau aku mengapa dan lebih spesifikasinya lagi, ada apa yang terjadi di dalam diriku
Aku masih manusia biasa, yang penuh dengan lika liku kehidupan. Yang masih punya rasa senang, sedih, kecewa, sedih, galau dan lain lain. Namun aku senang jika tidak ada orang yang tau aku mengapa, setidaknya sampai saat ini.
Kalau bicara tentang akademis dan kesibukan, masih saja banyak orang yang bilang aku sibuk ini, sibuk itu. Padahal kerjaku, ya cuma di lab. Ngopi, ngeteh, nyemil, main laptop, main PS dan banyak lagi. Ya memang pencitraannya mungkin bikin aku terlihat kayak sibuk kali ya.
Kalau bicara soal cinta, aku sama sekali ngga sedang merasakan kecewa, patah hati, galau maksimal yang bikin showeran, shampoan atau sampai nangis. Dan herannya banyak orang yang mengira gitu, yaudah nggak apa apa sih. Bahkan ada yang bertanya," kamu ngga lagi jatuh cinta atau lagi pengen pacara sama siapa gitu?"
Ngakak ada yang nanya kayak gitu....
Begini, kalo namanya menyukai wanita atau apalah itu mesti ada, naluri setiap laki laki normal dan tulen itu menyukai lawan jenisnya. Nah, tapi aku masih dalam kategori menyukai dalam kategori nggak banyak berharap. Bukannya kenapa kenapa, cuma emang ngga mau naroh banyak harapan dulu ke dia dan lebih senang dengan keadaan yang kayak gini. Dan emang nggak mau terlalu memastikan (kalo kata anak gaul sih pacaran, kalo kata Islam itu Ta'aruf) dulu, bukan karena nggak yakin, tapi karena memang akunya masih pengen menikmati banyak hal dulu sebelum fokus ke hal yang lebih intim, yaitu nikah.
Mesti abis ada yang baca paragraf tersebut terus ada yang bilang, "Ciee Galau, baper"
Whatever, siapa tau kamu yang mbaca yang diam diam tak suka gimana? Ntar malah kamu yang baper :p (khusus pembaca yang cewek ya, yang cowok jangan harap aku bakalan menyukaimu ya. NGGAK BAKAL)
Oke kembali ke topik, pada intinya, aku sudah membeberkan beberapa hal kecil yang sebenarnya terjadi. Jadi biar ngga terlalu di kira pencitraan ataupun penipuan publik.
Dan tetap saya (masih) jadi orang yang tidak terlalu berpikiran dengan komentar komentar orang. Pepatah mengatakan, "Kamu cuma punya dua tangan, ngga mungkin dengan 2 tanganmu di pake buat menutup setiap mulut yang membicarakan dirimu. Kenapa kedua tanganmu nggak di pakai buat nutup kedua telingamu aja?"
Terakhir, sekali misterius tetap misterius. Biarlah orang menerka nerka aku seperti apa dan aku orang yang bagaimana. Selamat menerka :D
*Postingan ini di buat dalam rangka ingin menulis sesuatu yang berbeda aja, tidak ada unsur apapun di balik terciptanya tulisan ini*
Kalau bicara soal cinta, aku sama sekali ngga sedang merasakan kecewa, patah hati, galau maksimal yang bikin showeran, shampoan atau sampai nangis. Dan herannya banyak orang yang mengira gitu, yaudah nggak apa apa sih. Bahkan ada yang bertanya," kamu ngga lagi jatuh cinta atau lagi pengen pacara sama siapa gitu?"
Ngakak ada yang nanya kayak gitu....
Begini, kalo namanya menyukai wanita atau apalah itu mesti ada, naluri setiap laki laki normal dan tulen itu menyukai lawan jenisnya. Nah, tapi aku masih dalam kategori menyukai dalam kategori nggak banyak berharap. Bukannya kenapa kenapa, cuma emang ngga mau naroh banyak harapan dulu ke dia dan lebih senang dengan keadaan yang kayak gini. Dan emang nggak mau terlalu memastikan (kalo kata anak gaul sih pacaran, kalo kata Islam itu Ta'aruf) dulu, bukan karena nggak yakin, tapi karena memang akunya masih pengen menikmati banyak hal dulu sebelum fokus ke hal yang lebih intim, yaitu nikah.
Mesti abis ada yang baca paragraf tersebut terus ada yang bilang, "Ciee Galau, baper"
Whatever, siapa tau kamu yang mbaca yang diam diam tak suka gimana? Ntar malah kamu yang baper :p (khusus pembaca yang cewek ya, yang cowok jangan harap aku bakalan menyukaimu ya. NGGAK BAKAL)
Oke kembali ke topik, pada intinya, aku sudah membeberkan beberapa hal kecil yang sebenarnya terjadi. Jadi biar ngga terlalu di kira pencitraan ataupun penipuan publik.
Dan tetap saya (masih) jadi orang yang tidak terlalu berpikiran dengan komentar komentar orang. Pepatah mengatakan, "Kamu cuma punya dua tangan, ngga mungkin dengan 2 tanganmu di pake buat menutup setiap mulut yang membicarakan dirimu. Kenapa kedua tanganmu nggak di pakai buat nutup kedua telingamu aja?"
Terakhir, sekali misterius tetap misterius. Biarlah orang menerka nerka aku seperti apa dan aku orang yang bagaimana. Selamat menerka :D
*Postingan ini di buat dalam rangka ingin menulis sesuatu yang berbeda aja, tidak ada unsur apapun di balik terciptanya tulisan ini*