Kata kata tersebut saya dapat ketika sedang membaca sebuah buku bestseller karya Sulaiman Budiman yang berjudul Kita Harus Telanjang, Lebih Berani Menertawakan Diri Sendiri. Sebuah karya yang isinya mengajak kita untuk lebih percaya kepada diri sendiri, lebih percaya kepada potensi yang ada di dalam diri kita serta bisa memotivasi diri sendiri untuk membuat sebuah perubahan besar dalam diri.
Buku KITA MESTI TELANJANG karya SULAIMAN BUDIMAN |
Ada sebuah bab yang cukup menarik untuk saya baca dan dalami, mengenai hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah kesan pertama dalam sebuah pembicaraan. Dalam tulisannya di gambarkan sebuah cerita sebagai berikut:
Bayangkan saat ini Anda sedang berada di sebuah pesawat yang tengah bersiap siap untuk membawa Anda dan para penumpang ke tempat tujuan. Lalu, kapten pilot pesawat terbang tersebut berdiri di hadapan penumpang dan berkata."Selamat pagi saudara saudara sekalian, selamat datang di pesawat GatotKaca dengan nomor penrbagnan GTKC-274 tujuan Makassar. Perkenalkan saya Heri Susanto selaku kapten pilot dalam penerbagnan kali ini. Saya di bantu oleh co-pilot Bambang Sumardi dan empat pramugari yang bersiap melayani Anda selama perjalanan ini berlangsung. Sebelumnya saya mohon maaf jika selama penerbangan ini terjadi kekurangnyamanana atau ada kendala teknis yang tidak kita harapkan. Mohon maklum, penerbangan ini merupakan penerbangan perdana bagi saya setelah lulus dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia di Curug. Selamat menikmati penerbangannya."
Bagaimana perasaan kalian jika di awal penerbangan kalian di berikan "sambutan" seperti demikian? Pastilah kalian akan merasa takut, panik, stress takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan. Mungkin bahkan sebagian dari kalian sudah ada yang menjerit histeris, sudah beristigfar berkali kali atau bahkan ada yang mendatangi ruang pilot, mendobrak pintunya dan berkata," Turunkan kami sekarang juga."
Pertanyaannya sekarang adalah: Apakah di antara kita semua selalu menaiki pesawat terbang yang selalu di kemudikan oleh pilot professional? Apakah yakin kita selalu naik pesawat terbang yang tidak pernah di kemudikan oleh pilot pemula? Pastilah secara tidak sadar kita mungkin pernah menumpang pesawat yang di kemudikan oleh pilot pemula dan kita sama sekali tidak merasakan ketakutan yang berarti. Kok bisa?
Masalahnya bukan seberapa takut atau tidak takutnya, tapi karena si Pilot tidak memberitahu apakah ia Pilot pemula atau Pilot Profesional..
Lihat dari contoh cerita di atas, dapat di lihat bahwa Kemampuan memberikan kesan pertama kepada audience mempengaruhi pemikiran pendengar/audience kepada pembicara. Hal ini juga berlaku untuk para orang orang yang berpidato atau memberikan sambutan di depan orang banyak. Masih banyak dari sebagian orang berasumsi bahwa memberitahukan kelemahan di awal pidato akan membuat para audience memahami kondisinya sehingga jika terjadi kesalahan nanti, sudah akan di maklumi.
Selamat pagi para audience sekalian. Saya mohon maaf sebelumnya jika nanti selama saya berpidato, saya terdapat kesalahan berkata kata, pidatonya terlalu membosankan atau justru malah membuat Anda tertidur.
Yang ada di mindset audience justru sudah berpikir bahwa selama pidato nanti akan terdapat kata kata yang salah serta akan membosankan hingga membuat pendengar tertidur. Yang terjadi, justru pendengar lebih banyak yang bosan dan mungkin ada yang justru sudah merendahkan pembicaranya terlebih dahulu. Akan berbeda jika permohonan maaf itu di sampaikan di akhir sebuah pidato atau sambutan.
Berkenalan Dengan Orang Lain |
Tidak hanya untuk di pidato, ketika kita bertemu dengan orang orang yang baru, kesan pertama itu perlu. Jangan terlalu banyak memberikan pandangan atau hal hal negatif yang ada di diri kita kepada orang orang yang baru di kenal. Bisa di bayangkan jika anda bertemu orang baru, berkenalan, lalu Anda berkata,"Mohon maaf nih, saya orangnya agak emosian kalo ngomong, terus saya juga orangnya gampang galauan." Tentu mesti orang yang sedang di ajak bicara akan berpikiran," Kayaknya salah deh kenalan sama ini orang."
Kesan pertama juga perlu buat Anda yang ingin berkenalan dengan lawan jenis. Pandangan buruk saat pertama kali bertemu menyebabkan pasangan menjadi ilfeel dengan Anda. Mungkin pasangan Anda justru malah berpikir Anda bukan orang yang tepat untuk di ajak berkenalan. Akan berbeda jika Anda memberikan kesan pertama yang tidak jelek dengan cara tidak menampilkan kelemahan kelemahan Anda dan memberikan kesan pertama yang positif.
Satu hal lagi, menampilkan kesan pertama yang positif TIDAK SAMA dengan ketika Anda melakukan sebuah PENCITRAAN yang dilakukan dengan cara Anda melakukan sesuatu yang baik, bersikap seolah seperti orang yang baik tapi sebenarnya Anda tidak biasa seperti itu.
Memberikan kesan pertama dengan menjadi dirisendiri akan lebih terasa bermakna dan lebih di hargai ketimbang harus berpura pura menjadi orang baik. Yang perlu di lakukan adalah tidak menampilkan kelemahan kelemahan Anda, tetapi juga tidak membesar besarkan kelebihan yang Anda miliki. Dengan begitu, Anda akan bisa mendapatkan kesan positif di hadapan orang lain yang baik namun apa adanya. Setiap orang tentu memiliki kebaikannya masing masing bukan?
Buatlah Kesan Positif!! |
Terakhir, selamat mencoba menjadi diri sendiri yang memiliki pandangan baik, yang selalu bisa memberikan kesan positif di hadapan orang orang. Kesan terhadap orang orang di sekitar Anda akan mempengaruhi pola pikir dan mental Anda dalam menghadapi permasalahan kedepannya.
Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Bukan bermaksud menggurui, hanya saja inginberbagi dan belajar bersama. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh
0 Komentar:
Posting Komentar