Segala Hal tentang Inspiratif! (1)

by 9/07/2014 08:45:00 PM 0 Komentar
Inspiratif dalam berkarya!

Masih terngiang dalam bayanganku slogan itu, sebuah jargon yang sekitar 1 tahun yang lalu aku dengung dengungkan di lingkungan JTETI. Ya aku masih ingat masa saat itu, ketika aku memberanikan diri untuk menjadi calon dari pucuk pimpinan tertinggi KMTETI. Aku sadar saat itu aku hanyalah seorang biasa yang hanya menjadi underdog dalam pemilu saat itu. Aku memang tidak mematok target menjadi seorang ketua KMTETI, mengingat aku sadar akan kapabilitasku di bandingkan dengan calon lainnya.

Yang aku pikirkan saat itu ketika musim kampanye berlangsung adalah bagaimana aku bisa mewujudkan kata kata yang aku koar koarkan. Soalnya aku sadar, aku bukanlah sesosok yang inspiratif di mata siapapun, menurutku, setidaknya itulah yang aku pikirkan saat itu. Aku pun hanya bisa lesu, kenapa aku justru menggunakan jargon yang seperti itu, jargon yang tidak mencerminkan aku banget.

Poster Dulu
Aku pun meminta nasehat dari Bapakku. Dan beliau pun berkata “Mas, masing masing dari kita itu adalah sesosok yang inspiratif bagi orang lainnya. Setiap orang itu punya caranya sendiri menunjukkan kisah inspiratifnya. Yang terpenting adalah tetap menjadi dirimu apa adanya. Dan senantiasalah menginspirasi orang minimal dengan tersenyum”

Dan dari situlah aku yakin bahwa aku juga merupakan sosok inspiratif untuk orang lain. Tersenyum! Ya setidaknya aku berusaha untuk selalu tersenyum dan selalu semangat dengan kondisi dan situasi apapun saat itu. Senantiasa berbuat hal yang bermanfaat, menebar kebaikan dan semangat dalam mengerjakan hal apapun.

Tujuanku memang bukan mencari massa ataupun tim pemenang. Mindsetku saat itu berubah, aku hanya ingin menjadi lebih baik dalam hidupku, menjadi seseorang yang senantiasa berguna untuk siapapun. Menjadi sesosok yang inspiratif bagi siapapun yang ada di sekitarku.

Hari pemilihan pun tiba. Kalau tidak salah waktu itu pencoblosan di laksanakan 2 hari. Di akhir hari pertama, Tiba tiba pikiran dan niat ini mendadak menjadi sebuah dilema. Semua menjadi berbeda ketika teman teman di kubu lawan menyemangati calonnya dan berkoar koar calonnya bakal menang. Sungguh, saat itu, niat yang sudah tak tanamkan untuk tidak mentargetkan menang menjadi goyah

Hari penghitungan suara pun tiba, saat itu di lobby lantai 2 JTETI depan ruang akademik. Hasilnya pun mengejutkan, membuat aku menyesal pernah mengubah niatku kembali menjadi menang. Tertegun. Terdiam tanpa kata. Sedih dan Menyesal

Tapi Allah punya rencana lain...

1 minggu setelahnya, aku di tawari untuk mengisi posisi sebagai ketua departemen Akademis oleh ketua terpilih. Dan tanpa aku pikir panjang lagi langsung aku iyakan. Aku punya alasan tersendiri mengapa menerima tawaran itu.

Yang pertama, aku tau bahwa akademis dari zaman zaman sebelum ini tuh merupakan organisasi yang kaku, yang terkesan bawaannya selalu serius dan membosankan. Aku ingin merubah mindset itu di akademis.

Yang kedua adalah, Pengalaman. Aku ingin mencari pengalaman sebanyak banyaknya di organisasi. Pengalaman memimpin sebuah kelompok, pengalaman menjaaga komitmen dalam organisasi dan pengalaman lainnya yang mungkin hanya bisa didapat ketika berorganisasi

Dan yang ketiga, Mewujudkan jargon ku dulu. Bukan berarti tidak menjadi ketua KM berarti tidak menjalankan apa yang dulu dulu pernah aku ucapkan, termasuk menjalankan jargonku dulu. Inspiratif dalam Berkarya.

Departemen Akademis 2014
Saat itu aku ingin menjadikan apa yang aku pimpin, apa yang aku bimbing membawa sebuah perubahan, memberikan sebuah pengalaman dan menjadikan sesuatu yang inspiratif. Departemen Akademis “Inspiratif dalam Berkarya”

Dan tak terasa 1 semester telah berlalu..

Alhamdulillah banyak prestasi yang di torehkan bersama departemen ini. Perubahan pun mulai datang sedikit demi sedikit. Segala sesuatu dan cita cita yang dulu pernah di impikan perlahan mulai terwujud. Lewat departemen ini aku belajar banyak. Yang terpenting adalah belajar bagaimana menjaga konsistensi antara ucapan dan realita kenyataan yang ada. Dan Alhamdulillah aku mendapatkan itu :)


Sekarang masih tersisa 1 semester lagi di masa bakti sebagai kadept. Masih ada 1 semester untuk membenahi segala lini yang ada. Masih ada 1 semester untuk membuktikan bahwa akademis bisa konsisten untuk senantiasa menginspirasi masyarakat JTETI. 

0 Komentar:

Posting Komentar