Menulis Lagi

by 3/16/2015 07:40:00 PM 0 Komentar
Akhirnya setelah sekian lama diam dan tidak pernah bersentuhan dengan blog yang satu ini, malam ini saya kembali ke blog saya yang udah hampir berumur 6 Tahun. Waw tak terasa sudah lama sekali berkutat dengan blog ini. Blog yang (tak sengaja) tercipta karena paksaan untuk membuat blog pada saat matapelajaran TIK di SMP dahulu. Aku bahkan tak berpikir bahkan bisa mempunyai blog, menulis di sini, bercerita dan berbagi pengalaman pengalamanku. Aku pun juga tak menyangka sampai saat ini aku masih bisa senantiasa menulis, konstan untuk mengupdate tulisan tulisanku, ya meskipun sebulan sekali atau bahkan 2 bulan sekali, tapi setidaknya aku masih memiliki rasa senang jika bertemu dengan blog ini.

Lantas aku iseng membuka tulisan tulisan lamaku, tulisan ketika zamannya aku SMP dan SMA. Satu hal yang bisa membuatku geleng geleng kepala, ternyata aku pernah mengalami masa masa sealay itu. Masa masa dimana kamu senang menyingkat dan mengganti kata kata, Begitu menjadi gicuh, terima kasih menjadi thxx, dan huruf yang kecil bisa menjadi besar dengan sendirinya. Ya itu masa masa lalu, masa masa suram ketika aku senang menulis tetapi belum bisa menyusun struktur kata kata yang baik dan benar. 

Seiring berjalannya waktu pun apa yang di tulis menjadi lebih sedikit berkualitas. Lebih sedikit enak untuk di baca dan lebih sedikit enak untuk di lihat dan tidak menimbulkan opini buruk. Sedikit demi sedikit, tulisan itu pun berubah dari yang awalnya berisi celotehan yang tidak tersusun dengan rapi menjadi mulai rapi sedikit demi sedikit. Yang tadinya cuma nulis 4 kata di enter dan sekarang bisa nulis berparagraf. Awalnya terasa berat namun lama lama jadi terbiasa untuk menulis dengan rapi.

Dari yang awalnya segala macam curhatan keluar semua di blog dan kini berusaha untuk menyaring dan sedikit mengurangi curhatan. Sahabatku pernah berkata, "Galau di media sosial ngga bikin kamu keren" Perkataan yang sungguh membuatku berpikir, lalu berkaca diri. Memang banyak julukan julukan yang kurang mengenakan yang melekat di diri. Sayangnya bukan julukan yang bagus. Tukang galau, Alay, dan semacamnya pernah menyandang di aku. Bahkan ketika aku lagi nggak galau pun tetap di bilang galau, di bilang bercanda pun di bilang galau. Lalu aku berkesimpulan, apa yang kamu perbuat di hadapan orang lain, itulah yang akan kamu dapatkan. Kamu senengnya update status galau, tiap hari tiap waktu, ya maka wajar lah ketika orang memanggil kamu "The Galauers", Meskipun kamu bilang nggak. Percayalah, terkadang pencitraan itu perlu.

Oke dan tak terasa sekarang aku bisa menulis dengan lebih menyenangkan. Bisa mengekspresikan dengan menjauhkan unsur unsur alay itu. Atau dengan kata lain sudah menemukan kenikmatan sendiri dalam menulis. Harapanku aku bisa kembali menulis lagi dan berbagi cerita cerita yang semoga bisa membuat yang baca menikmati setiap kata kata yang aku tulis. 

Sekian postingan pembuka kali ini. Salam semangat! :)

0 Komentar:

Posting Komentar